Rabu, 28 Februari 2018

JADILAH PRIBADI SEDERHANA TAPI BERMAKNA


PRIBADI SEDERHANA TAPI BERMAKNA

Memang, pasti ada orang yang berpikir bahwa mereka sempurna dalam segala hal. Tapi, tentu sangat sulit untuk rendah hati, terutama kalau kita tinggal di lingkungan yang menuntut persaingan dan kemandirian. Walau begitu, kerendahan hati masih menjadi aspek penting. Belajar rendah hati merupakan hal yang sangat penting dalam aspek kejiwaan, dan kerendahan hati membantu kita berkembang sampai ke puncaknya dan memiliki hubungan yang baik dengan orang banyak, yang bisa memudahkan kita dalam mendapat peluang hidup, tercapai tujuan dan juga dihormati.

Sifat rendah hati -bukan rendah diri- adalah diantara sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang muslim. Allah Ta'ala berfirman,

وَعِبَادُ الرَّحْمَـنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأَرْضِ هَوْناً وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الجَاهِلُونَ قَالُواْ سَلاَماً

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan (QS. Al-Furqān: 63)

Kepribadian (behaviour), bagaimana kita menerapkan etika dan pengembangan diri sehingga mampu mengenali diri sendiri. Bersikap jujur karena kejujuran akan menunjukkan martabat kita yang ditunjang dengan sikap low profile.

Itulah istilah yang sering digunakan pada kepribadian dan kehidupan seseorang yakni low profile. Sebutan ini sering ditujukan pada seseorang yang sebenarnya potensial namun tidak mau menonjolkan diri di hadapan publik. Karena pembawaannya, orang yang low profile umumnya rendah hati.

Mampu berpikir cerdas dengan berwawasan luas, namun berpikir cerdas tidak identik dengan pendidikan formalnya. Orang cerdas itu selalu aktif mengasah skill atau mengasah ketrampilan. Tidak malu meminta saran, kritikan dan suka bertanya, dengan aktif bertanya berarti proaktif dalam tindakan.

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengingatkan,

عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ قَالَ: قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم: إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ

Dari 'Iyadh bin Himar berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang lain." (HR. Muslim)

Semua orang pasti tahu dan pernah mendengar kata sederhana/kesederhanaan. Namun terkadang mereka tidak bisa memahami arti sederhana tersebut. Tidak sedikit orang mendefinisikan sederhana itu rendah. Semua orang mampu bergaya hidup sederhana, dan banyak orang mempunyai niatan untuk melakukannya. Hanya saja banyak dari mereka yang belum memiliki kesempatan untuk membuktikannya. Salah satu penyebab mereka belum memiliki kesempatan adalah karena mereka memiliki tuntutan yang terlalu tinggi, sehinga tidak bisa menyetarakan hidup yang layak dengan yang semestinya dan juga perkembangan zaman yang bisa membawa dampak perubahan dalam gaya hidup kita.

Dan pada intinya kesederhanaan itu menjauhkan kita dari kemewahan. Hidup harus kerja keras, namun sikap kita harus sederhana. Hidup Sederhana bukan karena tidak memiliki uang untuk hidup mewah atau bukan karena keterpaksaan. Namun hidup sederhana adalah pilihan. Dimana kita bahagia akan pilihan itu, karena dengan kesederhanaan bisa lebih bermakna dan bermanfaat.

والله الموفق الى أقوم الطريق

Oleh : Ustadz Asimun Mas'ud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar