![]() |
| PRIBADI SEDERHANA TAPI BERMAKNA |
Memang,
pasti ada orang yang berpikir bahwa mereka sempurna dalam segala hal. Tapi,
tentu sangat sulit untuk rendah hati, terutama kalau kita tinggal di lingkungan
yang menuntut persaingan dan kemandirian. Walau begitu, kerendahan hati masih
menjadi aspek penting. Belajar rendah hati merupakan hal yang sangat penting
dalam aspek kejiwaan, dan kerendahan hati membantu kita berkembang sampai ke
puncaknya dan memiliki hubungan yang baik dengan orang banyak, yang bisa
memudahkan kita dalam mendapat peluang hidup, tercapai tujuan dan juga
dihormati.
Sifat rendah
hati -bukan rendah diri- adalah diantara sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang
muslim. Allah Ta'ala berfirman,
وَعِبَادُ الرَّحْمَـنِ الَّذِينَ
يَمْشُونَ عَلَى الأَرْضِ هَوْناً
وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الجَاهِلُونَ قَالُواْ سَلاَماً
Dan
hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan (QS. Al-Furqān: 63)
Kepribadian
(behaviour), bagaimana kita menerapkan etika dan pengembangan diri sehingga
mampu mengenali diri sendiri. Bersikap jujur karena kejujuran akan menunjukkan
martabat kita yang ditunjang dengan sikap low profile.
Itulah
istilah yang sering digunakan pada kepribadian dan kehidupan seseorang yakni
low profile. Sebutan ini sering ditujukan pada seseorang yang sebenarnya
potensial namun tidak mau menonjolkan diri di hadapan publik. Karena pembawaannya,
orang yang low profile umumnya rendah hati.
Mampu
berpikir cerdas dengan berwawasan luas, namun berpikir cerdas tidak identik
dengan pendidikan formalnya. Orang cerdas itu selalu aktif mengasah skill atau
mengasah ketrampilan. Tidak malu meminta saran, kritikan dan suka bertanya,
dengan aktif bertanya berarti proaktif dalam tindakan.
Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengingatkan,
عَنْ عِيَاضِ بْنِ
حِمَارٍ قَالَ: قال رسول
الله صلّى الله عليه
وسلّم: إنَّ اللّهَ أَوْحَىٰ
إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّىٰ
لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ
علىٰ أَحَدٍ، وَلاَ يَبْغِيَ
أَحَدٌ عَلَىٰ أَحَدٍ
Dari 'Iyadh
bin Himar berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku untuk menyuruh kalian
bersikap rendah hati, sehingga tidak ada seorang pun yang membanggakan dirinya
di hadapan orang lain, dan tidak seorang pun yang berbuat aniaya terhadap orang
lain." (HR. Muslim)
Semua orang
pasti tahu dan pernah mendengar kata sederhana/kesederhanaan. Namun terkadang
mereka tidak bisa memahami arti sederhana tersebut. Tidak sedikit orang
mendefinisikan sederhana itu rendah. Semua orang mampu bergaya hidup sederhana,
dan banyak orang mempunyai niatan untuk melakukannya. Hanya saja banyak dari
mereka yang belum memiliki kesempatan untuk membuktikannya. Salah satu penyebab
mereka belum memiliki kesempatan adalah karena mereka memiliki tuntutan yang
terlalu tinggi, sehinga tidak bisa menyetarakan hidup yang layak dengan yang
semestinya dan juga perkembangan zaman yang bisa membawa dampak perubahan dalam
gaya hidup kita.
Dan pada
intinya kesederhanaan itu menjauhkan kita dari kemewahan. Hidup harus kerja
keras, namun sikap kita harus sederhana. Hidup Sederhana bukan karena tidak
memiliki uang untuk hidup mewah atau bukan karena keterpaksaan. Namun hidup
sederhana adalah pilihan. Dimana kita bahagia akan pilihan itu, karena dengan
kesederhanaan bisa lebih bermakna dan bermanfaat.
والله الموفق الى
أقوم الطريق
Oleh :
Ustadz Asimun Mas'ud

Tidak ada komentar:
Posting Komentar